Selasa, 25 Juni 2013

tentang sederhana

serasa mendapat sedikit pencerahan, berada diantara orang-orang dengan pemikiran yang sederhana. tak ada yang muluk di pikiran mereka, sederhana sekali, hari ini cukup makan dan besok masih ada sisa hingga sumber uang datang di hari berikutnya. tak ada sama sekali keinginan yang aneh2, mereka juga tak pernah berfikir bagaimana cara mengungkapkan perasaan hati atau sekedar mengekspresikan diri sebagai pengisi waktu luang atau hanya sekedar melepas penat. seperti tak pernah ada rasa jenuh, sementara setiap hari hanya itu-itu saja yang dilakukan dan dikerjakan. ngga pernah ada keinginan untuk menuntut atau sekedar mengeluh karena sistem yang terlalu membosankan. atau beban hidup yang semakin berat. bahkan mereka samasekali tak berpikir bagaimana nasib sang anak. entah tak dipikirkan atau memang mereka terlalu pandai menyimpan semua kesulitan hidup, karena kesederhanaan pemikiran mereka? entahlah, yang pasti banyak hal yang aku petik dari sini. belajar menjadi orang yang nrimo dan tidak terlalu menuntut itu solusinya hidup bisa menjadi damai dan pikiran tenang. semua di bawa enjoy.
mereka tak pernah berfikir bagaimana teknologi sudah semakin menjajah, tak pingin tau bagaimana proses teknologi memasuki hidup manusia. mereka hanya ingin hidup hari ini tercukupi.
seolah mereka punya dunia sendiri yang tak mempan oleh tajam mata pisau gadget dan teknologi. semua mengalir begitu saja, dan hidup mereka akan terus bejalan.

dan aku sendiri tak pernah mengerti apa arti dari kesederhanaan pikiran itu, membawa dampak positif ataukah bencana. yang jelas dari kesederhanaan itu mereka bisa menikmati hidup dengan bijak dan tanpa beban, dan hidup biarkan terus berjalan, sementara masalah biarkan menemukan jalan keluarnya sendiri. pemikiran yang amat sulit untuk diterjemahkan, dan pastinya untuk dilakukan.
heemmmmhhhh...

Jumat, 21 Juni 2013

21 juni 2013

menjalani hidup bersama, dalam satu ikatan dan satu tujuan, tangis, tawa, duka, semua datang silih berganti, dan hari ini, empat tahun sudah kita jalani ini semua dalam iringan doa yang selalu kita panjatkan agar kita selalu bersama dalam kondisi apapun juga. sampai kita bisa melihat anak-anak kita kelak akan mampu berdiri sendiri di atas kaki mereka sendiri. ini tahun keempat kita menjalani kewajiban sebagai dua insan manusia yang dinamakan sebagai berkeluarga.
semoga di tahun keempat ini akan menjadi awal yang baik untuk keluarga kita kedepannya, selalu diberi kesehatan, rejeki yang halal, dan anak yang sehat. amiiin..
meski belum sempat membuat nasi kuning atau kue tart, semoga doa kita akan tetap sampai pada yang Kuasa. dan aku hanya ingin bilang semoga ini bisa menjadi arena bagi kita untuk saling memperbaiki diri dan saling menyayangi hingga maut memisahkan kita.
i love my little family. Rafa Adhwa Pramudya, ayah Deny, love you all.
dan tetap jadikan aku wanita terbaik dalam hidup kalian. Love you..

:)
with love
mom

Senin, 17 Juni 2013

Firasat ini

Menunggu dan mencari tau apa yang akan terjadi adalah sesuatu yang melelahkan dan di anggap menyalahi kodrat, tapi inilah yang terjadi saat ini, aku hanya ingin tau apa yang akan terjadi setelah ini, setelah semua tanda yang aku terima seharian ini. Kata orang, sebenarnya Tuhan selalu memberikan tanda pada kita tantang apa yang akan terjadi, tergantung kepekaan yang kita miliki. Disini intinya, terlalu peka akan di anggap sebagai orang yang terlalu menghubungkan firasat dengan kenyataan dan tidak peka akan di anggap terlalu bebal akan satu peristiwa. Dan biarkan hanya Tuhan yang akan tau tentang semua ini, karena apa yang akan terjadi dan yang telah terjadi adalah milik Tuhan semata, dan kita sebagai hambaNya hanya bisa menerima semua sebagai takdir dan mewujudkannya dalam bentuk rasa syukur apapun itu, karena hanya dengan rasa syukur itulah satu-satunya obat paling mujarab jika yang terjadi sebenarnya adalah mengecewakan.

Dan firasat tetaplah menjadi firasat sebagai bentuk satu kekawatiran tentang satu hal buruk yang sewaktu-waktu akan menimpa kita semua. Dan hari ini, detik ini, jika apa yang telah Tuhan isyaratkan seharian ini adalah hal terburuk sekalipun, semua pasti akan ada hikmah yang besar dibalik itu semua. Dan jika aku harus menangis karena ini semua, mungkin aku harus mencoba menjadi orang yang paling bisa bersyukur agar semua tak terasa begitu sakit. Tapi inilah hidup, apapun itu semua harus kita terima sebagai wujud, bahwa manusia memang hanya bisa menerima dan berusaha agar semua terlihat normal dan baik-baik saja.

Dan firasat ini, semoga hanya sebuah kekawatiran yang sebenarnya tak pantas untuk di khawatirkan. Semoga Tuhan akan memberikan yang terbaik esok pagi, meski terburuk sekalipun.  Amiin.

Kamis, 13 Juni 2013

I'm a blogger

Hari ke 10 jadi kayawan baru, meski sudah masuk di minggu ke tiga, tapi efektif kerja baru terhitung 10 hari, banyak hal baru yang aku dapatkan disini, hal-hal yang sejauh ini belum aku pikirkan sebelumnya, hal-hal yang tidak pernah aku dapatkan selama tiga tahu terakhir usaha sendiri di rumah. Banyak menemukan teman baru itu sudah pasti hingga menemukan teman waktu sekolah dulu, teman SMA, teman SD, bahkan teman yang seingatku dulu memang pernah menjadi temanku, tetapi sudah g ingat lagi. hehehehe....
Berkumpul dengan teman yang kadang ( " maaf " ) jauh dari  cara pandang dan pemikiran kadang membuat hati ini meringis tapi sekaligus geli. Yang lebih menyakitkan ketika berada pada posisi diremehkan dan di anggap tidak mengerti apa-apa. Tapi kadang pingin terkekeh melihat orang-orang yang hanya tau sedikit seolah mengerti banyak, apalagi tentang dunia yang sudah 11 tahun ini aku geluti. Tapi ngga apa-apa, memberikan kesempatan pada orang yang lebih membutuhkan itu namanya beramal dan berbuat baik. Setidaknya memberikan kesempatan pada orang lain untuk berekspresi, meski akan terlihat bodoh dan tak mengerti apa-apa, tapi itu akan menjadi nilai plus, bagi anak baru, agar tak terlihat sok tau dan menggurui. Intinya terima sajalah apa adanya, toh suatu saat nanti orang pasti akan lebih mengerti tentang apa yang kita punya selama ini.

Hari kedua interview, menghadapi tes yang sebenarnya sungguh tidak perlu, karena pekerjaan yang ada di rumah sebenarnya jauh lebih rumit dari ini, hehehehe..... meskipun di tes pertama di anggap tidak lolos dan tidak memenuhi persyaratan.. huuuuuu..... ironis..... masalahnya sepele, aku tak terbiasa menggunakan mouse dan itu sesuatu bagiku di hari tes pertama, gagap menggunakan PC yang notabene sama saja, tapi itu membuatku nampak baru pertama kali menggunakan komputer yang pertama kali dalam seumur hidup... ahhhh....
Sudah gitu standar yang di inginkan adalah dalam waktu sesingkat-singkatnya bisa menyerap semua ilmu yang sudah berjalan selama bertahun-tahun dalam sistem ini... ohhhhhh.... no......
Ini bukan sulap kaleee....
g apa, toh ini bukan akhir dari segalanya, semua butuh waktu dan butuh proses... jalani dulu...
Selanjutnya ngobrol lanjutan dengan pihak yang menentukan antara diterima dan tidak diterima, jreeeng...jreng...jrengg....
Sambil sesekali melihat ke arah CV, menarik nafas panjang dan.... karena aku sendiri memang sudah cukup berumur untuk bekerja di instasi swasta, jadi....
kapan terakhir bekerja, alasannya keluar, bla...bla....bla...
jadi... sudah empat tahun menganggur, itu artinya embak sudah empat tahun pula embak g pegang yang namanya komputter, brarti pasti gagap y?
hiiiiiiiikkkkk.....
Pertanyaan sederhana yang sungguh sulit untuk aku menjawabnya, Jika empat tahun terakhir aku menjadi seorang blogger dan mendapatkan penghasilan dari usaha online, apa iya aku dikatakan gagap dengan yang namanya KOMPUTER ?????? Pertanyaan ku lagi, aku harus menjelaskan dari mana, biar tidak terlihat terlalu sombong? Dan aku hanya tersenyum dengan sangat bijaksana, dan aku tau ada tatap tak puas di sana. Terserah......
Kesimpulannya aku disini banyak belajar, belajar menjadi orang yang sabar,belajar agar menjadi nampak pintar di depan orang-orang. Dan semua itu tidak pernah aku dapatkan selama empat tahun terakhir dari membangun usaha sendiri di rumah. Dan inilah hidup yang kadang memang tak selalu cantik tapi memang harus kita terima dengan apa adanya dan tuklus iklas meski kadang harus menangis sendiri dikala menghadap sang Kalik di waktu tertentu.
Ini namanya pengalaman hidup yang tiada terkira, dan aku menghargai setiap proses dan setiap waktu yang harus aku terima sebagai manusia yang memang ingin belajar dan maju.

Tapi apalah artinya seorang blogger bagi perusahaan ini? G ada kok? tapi setidaknya aku akan menjadi karyawan pertama yang bisa mengungkapkan segala isi hati lewat blog ku tercinta ini. And i love it..