ketika....

mendampingi anakku tumbuh dan berkembang, menjadi sesuatu yg istimewa dalam hidupku, setidaknya aku tak sekalipun melewatkannya ketika dia belajar, dan berinteraksi. satu hari ketika aku sedang sibuk dgn segala kegiatan yg menurut org2 d sekitarku itu g penting, tp tetap penting bagiku, karena d depan komp aku bs melakukan apapun jg. rafa menangis dan aku masih blm beranjak untuk mendekatinya, aku msh sibuk dgn tulisanku, semakin keras menangis dan d sela tangisnya kudengar, ma...ma... ne...nennnn...
menitikkan air mata saat itu juga, ya Tuhan kini anakku sudah bisa bicara, dan aku yg d panggilnya pertama kali.
kupeluk dan kudekap erat, kukecup keningnya sambil kubisikkan, maafkan mama anakku....
maaf, jika masih saja mengabaikanmu, maaf jika masih sering meninggalkanmu, hanya untuk sekedar jalan sama temen atau membuang penat, sementara km adalah satu2nya cara untuk membuang segala rasa sedih dan dukaku, menatap wajah polosmu melunturkan segala amarah dan gundah, senyummu menggambarkan tak terjadi apa2 dalam hidupmu.
Skali lg maaf anakku, yg masih saja selalu lupa berapa ukuran baju dan celanamu, maafkan jika masih saja lupa salah pilih, membeli kaos dgn warna pink, atau dengan bunga d dada, atau kaos kaki yg berenda.
maaf anakku, ternyata anakku laki-laki., tapi mama tetap saja keliru...
hik...
indahnya jd ibu...