Kamis, 12 Juli 2012

bapakku..

ngobrol bareng saudara di belakang rumah, di temani sepanci jagung rebus panas, sesekali mengingat masa kecil dulu. hehe...
adik bilang, wkt tanya pendapat ayah tentang makanan yang sedang di santap, ayah selalu bilang enak pak? enak, ketimbang mangan kloso amoh. hehe....
kakak ganti bercerita aku menyesal hingga kini, karena dulu aku pernah songong sama ayah, waktu itu lagi bikin kayu bakar, kata ayah, kene bapak warai, ora jegos no... halah, kene kowe kui sing ra jegos...
hehe... yang bikin aku nyesel, dulu bapak ga marah aku bilang kayak gitu. haha..
aku tak ketinggalan menambahkan, dulu bapak selalu berpesan kalau aku mau berangkat sekolah, nggko yen jajan, tuku panganan sing murah tur maregi ya...
hik...hik...
dulu bapak juga sering protes ketika kami berbicara campur dengan bahasa indonesia, nduk, yen ngomong ki ora usah di campur2, yen ngomong jowo yo jowo wae, ojo padahal ningo kamongko....
hik..hik..hik..
meski saat itu tawa kita lepas bak perahu yang sedang berlayar, tapi hati kami sungguh menangis, betapa bapak sudah sangat berarti bagi kami, belum puas kiranya kami menghabiskan waktu bersama bapak. bapak adalah sosok bapak yang sempurna, tutur kata dan sikapnya membuat kami tak pernah lupa akan nasehatnya. Tuhan terlalu cepat memanggil bapak dari kami, terlalu dini bagi kami untuk kehilangan seorang bapak. masih ingat benar waktu bapak selalu menunggu kepulangan sekolahku hanya untuk menanyakan berapa nilai yang aku dapat hari ini. dan semua itu membuat aku menjadi semangat untuk belajar dan membuktikan bahwa aku mampu.
bapak oh bapak, ada banyak alasan jika hingga hari ini kami sangat merindukanmu, kami masih membutuhkan hadir dan hangat kasihmu.

bapak adalah sosok yang hangat, tegas, bisa jadi teman, saudara bahkan ibu bagi kami, kami kangen nasehat2 pak, dulu kami masih terlalu kecil untuk mengerti kenapa ayah hanya duduk di kursi roda, dan ketika ayah sudah pergi, kami baru menyadari bahwa ayah segalanya bagi kami. maafkan kami yang terlalu bodoh karena terlambat menyadari. maafkan kami ayah. sejuta cinta kami hanya untuk ayah.

lihatlah kami ayah, anak2mu yang kini sudah beranjak menuju usia yang matang, atas nasihatmu kami sudah bisa berdiri sendiri, rukun saling membantu, lihat cucu barumu yah, yang kini sudah mulai berjalan, semoga kelak akan mewarisi segala keteladanan ayah, menjadi orang yang jujur, tegas, dan cerdas.

cinta kami hanya untuk ayah, semoga ayah mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan. banyak cinta untuk ayah. tanggal 9 juli kemarin harusnya ayah masih merayakan ulang tahun yang ke 70. selamat ulang tahun ayah...
we love you, meski ayah tak bersama kami sekarang tapi nasihat ayah akan tetap hidup dalam hati kami, hingga nanti ke cucu ayah..
maafkan kami ayah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar