Rabu, 06 Juni 2012

pelajaran berharga

siang tadi matahari terasa terik di kulit tipisku, pinginnya sih sekedar membawa anak keluar biar nambah pengalaman, tapi d ujung jalan itu untuk sejenak aku tertegun pada sosok seorang tua dan seorang muda yang lagi bergelut dengan tanah di kubangan tanah padas demi membuat saluran air pada sebuah proyek, tak lepas aku mengamati, berpeluh dengan keringat demi rupiah yang semakin sulit di cari, mungkin usianya tak setua penampilannya, tapi gurat mudanya sudah menipis di telan debu dan asap kendaraan di tepi jalan.
d sela kerja beratnya sesekali mencuri waktu untuk sekedar minum segelas teh dan menikmati sepotong tempe goreng. terlihat nikmat dan, aku sungguh tak tega melihat ekspresinya....
heeemmhh...
peliknya hidup membuat bapak ini menjual tenaga pada sang mandor, meski kerasnya tanah padas tak menyurutkan semangatnya untuk tetap menggali dan menggali.

dan sang pemuda, jika menilik dari raut muka, harusnya ia tak berada di sini sekarang, tapi di bangku sekolah yang akan memberinya sedikit perubahan pada hidupnya. dengan kaos seadanya, bisa di bilang tak layak, pemuda tanggung ini tetap mengayunkan kapaknya untuk memecahkan setiap bungkah tanah padas agar menjadi saluran air.

aku tak berhenti tertegun, hingga saat tersadar kupeluk dan kucium buah hatiku, seraya berbisik, semoga bunda mampu memberikan yang terbaik bagimu, agar satu hari hidupmu bisa lebih baik dari bapak dan sang pemuda.
hingga larut malam aku masih tertegun, berbisik lirik kupanjatkan doa, semoga hambamu ini menjadi orang tua yang terbaik bagi buah hatiku ini... amien..

with love
mom

Tidak ada komentar:

Posting Komentar